Author: David Odang | Published: 16th February 2008
Category: Internet dan Web, Search Engine Optimization, Adsense dan Bisnis di Internet
Apa itu SEO?
SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimization, yang berarti melakukan optimasi website agar ditampilkan pada halaman utama / halaman atas pada search engine bila seseorang mengetikkan kata pencarian pada kotak search engine tersebut. Prosesnya adalah seseorang membuka search engine Google, Yahoo, maupun MSN, dan selanjutnnya ia akan mengetikkan kata pencarian pada kotak search engine dan kemudian akan ditampilkan list halaman yang memuat website-website yang sesuai dengan kata pencarian yang diketikkan orang tersebut.
Dengan bermunculannya website-website baru setiap harinya, maka kebutuhan akan search engine sangat penting, yaitu untuk memudahkan mencari informasi dan menampilkan list website-website yang sesuai dengan informasi yang diinginkan. Karena sebagai pengguna internet, ada keterbatasan untuk mengingat maupun menyimpan alamat-alamat website apa saja yang akan dikunjungi kembali nantinya. Karena peran search engine begitu penting dalam menampilkan informasi, maka bagi pemilik website yang websitenya ditampilkan oleh search engine tersebut, akan memberikan keuntungan yang besar, karena traffic yang diberikan dari search engine ke website tersebut tentunya akan meningkat.
Download artikel lebih lanjut mendapatkan Tips SEO untuk Optimasi Website pada Search Engine…
Semoga bermanfaat,
David Odang - Panduan Pemasar Internet dari Komunitas Pemasar Bisnis Internet Indonesia
Rabu, Februari 27, 2008
BSA Rencanakan Sosialisasi ke Warnet
Rabu, 27/02/2008 17:41 WIB
Ardhi Suryadhi - detikinet
Jakarta - Business Software Alliance (BSA) berencana untuk terus menggalakkan sosialisasi software legal. Salah satunya adalah ke kalangan warung internet (warnet).
"Itu sangat penting sekali. Banyak yang nggak tahu kalau harga software legal itu tidak semahal yang mereka bayangkan," ujar Donny A. Sheyoputra, perwakilan Business Software Alliance (BSA) di Indonesia saat berbincang dengan detikINET di Jakarta, Rabu (27/2/2008).
Donny mencontohkan ketika ia melakukan sosialisasi di salah satu universitas di Jakarta, banyak mahasiswa yang tidak tahu bahwa ternyata untuk kalangan pelajar dan mahasiswa ada harga khusus. "Bahkan dosennya aja nggak tahu kalau harganya berbeda. Paradigma itu yang ingin kita luruskan," ia menjelaskan.
Selama ini, ujarnya, sosialisasi yang dilakukan memang di kalangan kampus. Namun Donny tidak menutup kemungkinan sosialisasi tersebut akan merambah warnet. "Suatu ketika akan tiba kami sosialisasi warnet. Tapi pelan-pelan," tuturnya.
Hal itu dilandasi adanya stigma di kalangan warnet bahwa warnet kerap jadi sasaran sweeping BSA. "Padahal kami nggak pernah mengincar warnet sebagai target operasi. Kami pun meminta aparat untuk lebih bijak dalam memilih target, kasihan juga mereka (kalangan warnet-red)," ia menegaskan.
Mengenai para pengembang piranti lunak lokal yang mau menjadi anggota BSA. Donny mengaku BSA masih terus menjajaki kemungkinan tersebut.
Hanya saja, ujar Donny, memang tidak mudah untuk memutuskannya karena keputusan ada di tangan komite regional. Iuran anggota pun, lanjutnya, akan ditentukan oleh komite regional. "Yang pasti, member lokal, regional, dan global itu memiliki iuran yang berbeda-beda," ia menambahkan.
Donny mengimbau, nantinya anggota BSA dari kalangan lokal jangan hanya menjadi anggota pasif yang sekadar membayar keanggotaan. Ia berharap para anggota itu akan aktif juga melakukan sosialisasi.
( wsh / wsh )
Ardhi Suryadhi - detikinet
Jakarta - Business Software Alliance (BSA) berencana untuk terus menggalakkan sosialisasi software legal. Salah satunya adalah ke kalangan warung internet (warnet).
"Itu sangat penting sekali. Banyak yang nggak tahu kalau harga software legal itu tidak semahal yang mereka bayangkan," ujar Donny A. Sheyoputra, perwakilan Business Software Alliance (BSA) di Indonesia saat berbincang dengan detikINET di Jakarta, Rabu (27/2/2008).
Donny mencontohkan ketika ia melakukan sosialisasi di salah satu universitas di Jakarta, banyak mahasiswa yang tidak tahu bahwa ternyata untuk kalangan pelajar dan mahasiswa ada harga khusus. "Bahkan dosennya aja nggak tahu kalau harganya berbeda. Paradigma itu yang ingin kita luruskan," ia menjelaskan.
Selama ini, ujarnya, sosialisasi yang dilakukan memang di kalangan kampus. Namun Donny tidak menutup kemungkinan sosialisasi tersebut akan merambah warnet. "Suatu ketika akan tiba kami sosialisasi warnet. Tapi pelan-pelan," tuturnya.
Hal itu dilandasi adanya stigma di kalangan warnet bahwa warnet kerap jadi sasaran sweeping BSA. "Padahal kami nggak pernah mengincar warnet sebagai target operasi. Kami pun meminta aparat untuk lebih bijak dalam memilih target, kasihan juga mereka (kalangan warnet-red)," ia menegaskan.
Mengenai para pengembang piranti lunak lokal yang mau menjadi anggota BSA. Donny mengaku BSA masih terus menjajaki kemungkinan tersebut.
Hanya saja, ujar Donny, memang tidak mudah untuk memutuskannya karena keputusan ada di tangan komite regional. Iuran anggota pun, lanjutnya, akan ditentukan oleh komite regional. "Yang pasti, member lokal, regional, dan global itu memiliki iuran yang berbeda-beda," ia menambahkan.
Donny mengimbau, nantinya anggota BSA dari kalangan lokal jangan hanya menjadi anggota pasif yang sekadar membayar keanggotaan. Ia berharap para anggota itu akan aktif juga melakukan sosialisasi.
( wsh / wsh )
Langganan:
Postingan (Atom)